Wednesday, August 03, 2005

GIE

"Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa, pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui..." -Soe Hok Gie-

Setelah cukup lama menunggu peluncuran film GIE akhirnya kesampaian juga menonton film tersebut bahkan sampai 2 kali. Sosok inspirasi yang kukenal lewat catatan hariannya. Terlepas pro dan kontra, atau benar dan salah tindakannya... Banyak hal sebenarnya yang dapat ditarik dari cerita Gie. Setidaknya impian-impiannya bisa jadi sama dengan banyak orang-orang yang peduli pada bangsanya. Melihat sosok cinta dalam perwujudannya yang suci dari sikap dan tulisannya. Bukan cinta yang cengeng dan mengiba-iba.

Sosok yang rindu akan kebenaran... peduli pada orang-orang yang tersisih, berempati akan kondisi sosial yang terjadi, dan keras pada pemimpin-pemimpin yang mengkhianati kepercayaan walaupun dia harus membayar mahal untuk idealismenya itu. Seorang pejuang yang kesepian, walaupun akhirnya semua orangpun juga akan sendiri... Ada satu hal yang dia ajarkan disini... KEBEBASAN

Bebas dari rasa takut menyampaikan kebenaran yang ada
Bebas dari topeng yang menghiasi wajah
Bebas dari keinginan mendapatkan pengakuan yang ujung-ujungnya materi

Kadang-kadang kalau dirasa, Apatis itu perlu, Gelisah itu penting, Bermimpi itu wajib, dan Idealisme itu akan menjadi sangat wajib... karena itulah adalah bahan bakar untuk hidup, dan kontrol agar tidak kebablasan.

...
Stop complaining, said the farmer
Who told you a calf to be?
Why don’t you have wings to fly with
Like the swallow so proud and free

Calves are easily bound and slaughtered
Never knowing the reason why
But whoever treasures freedom
Like the swallow has learned to fly