Tuesday, November 15, 2005

Terimakasih

Kalau ada sebab air mata ini harus jatuh lagi, itu karena membaca tulisan sahabat-sahabat baik dalam menyebarkan virus sehat di kehidupan nyata. Sebuah usaha membangun kepedulian dan empati bagi mereka yang kalah, tersisih, dan terlupakan. Entah mengapa tulisan-tulisan itu selalu membuat hati ini bergetar.

Sudah cukup lama saya tidak bergandengan tangan dengan mereka untuk menjalani kegiatan bersama. Walau begitu hati saya dan dukungan saya akan selalu ada buat mereka. Setidaknya mereka telah membuat sedikit mimpi saya menjadi nyata.

Saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanya orang yang begitu mudah terharu apabila melihat orang-orang yang kalah, tersisih, dan terlupakan di jalan, jembatan penyeberangan, atau tempat lain yang sering saya lewati. Saya sering bermimpi dan berpikir bagaimana caranya saya bisa membawa mereka semua menikmati apa yang juga bisa saya nikmati walau hanya sekali.

Entah apa yang sebenarnya saya harapkan dari sana? Saya juga tidak tahu... Tetapi saya selalu merasakan adanya kenyamanan di hati saya apabila saya sudah melakukannya. Saya selalu merasakan kesejukan melihat mata dan senyuman mereka yang begitu tulus. Ketulusan yang sudah sangat susah saya temukan. Ada hangat yang menjalar ke seluruh tubuh saya yang mampu membuat air mata saya meleleh. Ada kedamaian. Ada syukur. Ada kebahagiaan, dan ada cinta yang mengalir.

Banyak sekali yang bisa saya dapatkan dari mereka, yang sebenarnya tidak sebanding dengan nilai yang saya berikan pada mereka. Begitu mudah menemukan kebahagiaan apabila saya mau merendahkan hati pada mereka. Karenanya saya sudah cukup bahagia apabila ternyata sudah banyak sahabat saya yang juga melakukan hal yang sama. Bukan karena saya merasa berhasil melakukan apa yang dulu sudah saya mulai, tetapi karena akan banyak sekali pelajaran kerendahan hati yang akan saya dapatkan dari sahabat-sahabat terhebat. Akan banyak mata yang akan bersinar, akan banyak bibir yang tersenyum, akan banyak hati yang tersentuh, dan akan banyak kedamaian yang melingkupi.

Karenanya, saya tidak pernah ingin berhenti mencurahkan air mata apabila semua itu menjadi nyata. Saya ingin membiarkan air mata saya menjadi telaga sebagai wujud rasa syukur saya pada Sang Pencipta.

Terima kasih. Entah pada siapa saja ucapan ini harus saya tujukan... Pada Allah atas semua karunia dan nikmatnya... Pada sahabat-sahabat baik yang telah mendedikasikan banyak hal, pada saudaraku yang kurang beruntung yang telah mengajariku makna bersyukur. Semoga Allah SWT akan selalu memberikan tambahan kebaikan atas semua langkah yang telah kalian lakukan. Amin...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home